JakartaNetwork.ID, Jakarta, 26 Oktober 2024 – Toyota Astra Finance Services (TAF) menggelar pelatihan perizinan usaha bagi 50 pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di DKI Jakarta. Acara ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR). Yang bertujuan membantu UMKM memahami dan mengurus legalitas usaha untuk memudahkan akses pendanaan dan memperluas peluang bisnis.
Pelatihan di adakan oleh Management Trainee (MT) TAF Batch 24, dengan Ketua CSR Project Maretha Roseline Syahnie. Yang bersama tim (Kelvin Keegan, Rianti Putri Lestari, Sherly Ibrahim, Muhammad Brian Na’iman Hadi. Ori Muhammad Harun, Brigita Ayu Puspita Reswari, Cinta Kurnia Febyanti, Bartolomeus Wahyu Sawarsa, Ignatius Mario dan Putri Anastasha). Acara ini di hadiri oleh beberapa pejabat di TAF. Di antaranya Elissa Yunita (General Services Division Head), Argha Fachsa (Sales Area Head 1), Ricky Stevanus (Branch Manager Toyota Astra Finance Kelapa Gading). Dan Marcela Krisnanda (HR Analyst – MT Manager). Pada acara ini, sejumlah tokoh penting turut hadir. Termasuk Septiria Christina, Direktur Kementerian Investasi/BKPM dan Reza Permadi, pemenang Satu Indonesia Award dari Astra. Mereka ini masing-masing menjadi pembicara di dua sesi utama.
Ketua CSR Pelatihan UMKM & MT 24, Maretha Roseline Syahnie mengatakan. Acara tersebut di gelar untuk mendorong kemudahan akses pembiayaan melalui legalitas perizinan bagi para pelaku UMKM. “Kami berkomitmen untuk mendorong kemajuan para pelaku UMKM melalui isu-isu strategis seperti aspek legalitas dan pembiayaan. Karena UMKM berkontribusi besar pada Produk Domestik Bruto Indonesia dan menyerap banyak tenaga kerja. Kami harap acara ini bisa membantu peningkatan daya saing UMKM dan pertumbuhan ekonomi,” pungkasnya.
Dalam sesi pertama, Septiria Christina menyampaikan pentingnya legalitas usaha bagi pertumbuhan dan keberlanjutan UMKM. Beliau menggaris-bawahi manfaat memiliki izin resmi melalui platform OSS (Online Single Submission) yang di kelola oleh Kementerian Investasi/BKPM. Guna memudahkan UMKM mengurus perizinan dengan cepat dan transparan. OSS memungkinkan pelaku UMKM mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai perizinan tunggal. Meliputi izin produk halal dan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Sesi kedua, bertajuk “Usaha Makin Besar, Semangat Makin Kencang!”. Acara ini di pandu oleh Reza Permadi, pemenang SATU Indonesia Award dan pendiri Atourin. Beliau membagikan pengalamannya dalam membangun startup berbasis digital di sektor pariwisata. Reza juga menjelaskan bahwa legalitas usaha adalah pondasi penting bagi UMKM untuk memperluas pasar. Juga mengakses investasi dan membangun kemitraan yang lebih kuat. Atourin, yang bekerja sama dengan lebih dari 500 desa wisata di Indonesia, menunjukkan bahwa UMKM dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mengoptimalkan pemasaran produk dan layanan.
Elissa Yunita, General Services Division Head TAF, mengungkapkan. “Kami berharap pelatihan ini dapat memperkuat pemahaman dan kapasitas UMKM. Memfasilitasi pertumbuhan yang berkelanjutan dan mempererat sinergi antara sektor swasta dan pemerintah.”
Kegiatan CSR TAF ini di harapkan menjadi langkah awal bagi UMKM untuk lebih berdaya saing. Penciptaan lapangan kerja baru dan berkontribusi lebih pada perekonomian Nasional.
(Jn.Man)