JakartaNetwork.ID – Pro & kontra mengenai naturalisasi Persepakbolaan di Tanah Air ini kian meruncing dan menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Pengamat hingga Anggota DPR RI ikut menyuarakan opini-opini. Anggota DPR RI Fraksi PDI-P Putra Nababan dalam sidang di Komisi 10 DPR mengatakan. “Pak Sekjen PSSI kalau bisa 60% pemain Nasional, jangan semua di isi oleh pemain Naturalisasi”. Menanggapi hal tersebut Ketua DPP BM PAN Bidang Olahraga mengatakan. Bahwa semua pemain jika sudah memiliki paspor Indonesia sama kedudukannya di mata hukum dan di mata pelatih. Pelatih akan memilih siapa saja yang akan siap untuk di turunkan dalam pertandingan. Lanjut Ketua DPP BM PAN Bidang Olahraga mengatakan. “Tidak ada istilah naturalisasi jika sudah akan menentukan line up. Siapa yang siap, siapa yang fit itu yang akan di turunkan. Menu pemain sudah ada, sisa pelatih akan menggunakan opsi yang mana, sesuai kebutuhan tim.” Terang Firman saat di temui di Kawasan Senayan.
Naturalisasi bukan merupakan barang “HARAM” dalam sepakbola. Hal ini telah di atur oleh peraturan STATUTA FIFA yang memiliki 4 poin, sebagai berikut. Pemain lahir di negara bersangkutan. Ibu atau ayah kandung lahir di negara terkait. Nenek atau kakek kandung lahir di negara terkait. Pemain telah tinggal di negara terkait selama lima tahun saat usianya mencapai 18 tahun. Selama salah satu unsur terpenuhi dan pemain tersebut belum pernah membela Tim Nasional Senior Negara di kompetisi. Atau jadwal resmi FIFA hal tersebut dapat di wujudkan.
“Federasi telah melakukan hal terbaik. Perbaikan Liga, menetapkan target untuk coach shin, menghadirkan fasilitas terbaik, menjaga vitamin dan asupan gizi. Memberikan lawan latih tanding negara-negara peringkat atas. Juga memberikan kepercayaan penuh kepada staf kepelatihan untuk menentukan strategi dan pemain yang akan di maikan. Itu semua merupakan hal yang sangat posiIf. Harapan saya politik olahraga yang di sampaikan Bapak Putra Nababan lebih kepada peningkatan kesejahteraan. Politik anggaran menghadirkan fasilitas terbaik untuk peningkatan kualitas SDM untuk segala sektor dan bidang olahraga tidak hanya sepakbola.” Terang Firman yang juga hobi serta menekuni sepakbola ini.(JN/Her)