Jakartanetwork.id, Jakarta – Pakar komunikasi politik Prof. Drs. Effendi Gazali, M.Si., MPS., Ph.D. mendukung BNPT untuk terus membangun kesadaran masyarakat. Terkait pentingnya persatuan dan kebersamaan terutama dalam rangka menghadapi Pemilu 2024.
“Yang lebih mendasar itu mengajak masyarakat untuk tidak melupakan bahwa BNPT ini sedang bekerja dengan cara-cara yang harusnya dalam konteks komunikasi itu. Cara-cara yang membuat orang sadar sendiri, bahwa kita harus hidup bersama tanpa kekerasan. Kemudian juga tidak ada tekanan intimidasi, yang kemudian akhirnya tanpa terorisme,” kata Effendi dalam dialog di Kafe Toleransi BNPT RI di Jakarta, Minggu (11/2/2024).
Effendi mengatakan langkah yang di tempuh oleh BNPT melalui pendekatan kuratif, preventif dan promotif sudah tepat. Dia menilai tingkat toleransi sosial masyarakat dapat di lihat dari cara berkomunikasi yang sehat.
“Kalau mau sehat dalam hidup toleransi dan kemudian tanpa kekerasan, tanpa ada peluang-peluang untuk terorisme, radikalisme itu , ketika berkomunikasi itu seperti apa (harus dilihat). Kalau itu saja jalan, sudah keren kita,” katanya.
BNPT sendiri berkomitmen untuk terus menjaga keamanan & kedamaian di Tanah Air. Terutama dalam rangka menyambut hajat Pemilu 2024. Berbagai potensi perpecahan maupun tendensi intoleransi terutama yang muncul di media sosial selalu di lawan dengan upaya kontra narasi berisi pesan-pesan toleransi, persatuan dan prinsip kebhinekaan.
Lebih lanjut, BNPT mengajak semua pihak untuk terus memerangi propaganda terorisme. Yang dapat mengancam keamanan & kedamaian pelaksanaan pemilu tahun 2024.
Dalam menghadapi hari pencoblosan 14 Februari mendatang, Effendi mengajak semua elemen masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersamaan. Masyarakat di ajak untuk selalu mengingat adanya sebuah kepentingan bersama yakni menjaga persatuan sekaligus memajukan bangsa Indonesia.
“Jelang 14 Februari, bolehlah kita ada sedikit kesel-kesel, sesudah itu ada masanya kita harus berpikir bahwa kontestasi politik sudah selesai. Karena itu kita kembali ke kebersamaan,” kata dia.(***)