Indonesia Punya Potensi Jadi Pemain Kunci Global Industri

Jakarta: Indonesia saat ini mempunyai potensi untuk menjadi pemain kunci global industri hilirisasi berbasis komoditas. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Tercatat, realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Sumber Daya Alam (SDA) nonmigas pada 2022 sebesar Rp120,1 triliun. Ini tumbuh 127,2 persen dibandingkan 2021 yang sebesar Rp52,9 triliun.

“Pemerintah mendorong pemanfaatan teknologi untuk hilirisasi komoditas berbasis mineral dan logam seperti bauksit, timah, tembaga dan nikel. Proyeksi nilai investasi dalam peta jalan hilirisasi Indonesia mencapai 545.3 miliar dolar AS,” kata Menko Airlangga, Rabu (11/10/2023).

Airlangga menjelaskan, salah satu kebijakan yang telah ditempuh pemerintah terkait hilirisasi yakni larangan ekspor bijih nikel pada 2020. Kebijakan tersebut mampu meningkatkan ekspor komoditas hilirisasi nikel hingga mencapai 14,53 miliar dolar AS pada 2022.

Tentu dengan capaian tersebut, total neraca perdagangan produk hulu, antara, dan hilir komoditas nikel pada 2022 juga mengalami surplus mencapai 13,76 miliar dolar AS. Terlebih kebijakan hilirisasi nikel juga berhasil menumbuhkan ekosistem industri stainless steel.

“Ini dengan peningkatan potensi nilai tambah dari bijih nikel menjadi feronikel dan billet stainless steel menjadi 14 hingga 19 kali lebih tinggi. Selain itu, hasil hilirisasi nikel tersebut juga menjadi bahan mentah dalam produksi baterai Electric Vehicle (EV) dengan nilai tambah dalam negeri mencapai 470 hingga 780 kali,” ujarnya.

Hingga saat ini, terdapat beberapa investasi seperti konsorsium Indonesia Battery Company bersama Hyundai dan LG dengan total investasi sekitar 9.8 miliar dolar AS. Di mana mencakup produksi baterai listrik dari hulu hingga hilir.

Menurut Menko Airlangga, kondisi surplus tersebut tidak hanya menyasar komoditas nikel saja melainkan juga sejumlah komoditas lainnya. Pada 2022, neraca perdagangan komoditas bauksit mengalami surplus mencapai 622 juta dolar AS dan komoditas alumina memiliki surplus hingga 600 juta dolar AS.

“Indonesia terus berpeluang untuk menjaga rantai pasok critical minerals dan tadi saya sampaikan di forum G20, EU, maupun Indo-Pasific Economic Forum, Indonesia memastikan bahwa kita menjadi salah satu yang terdepan di perdagangan dunia. Critical minerals sangat dibutuhkan dan menjadi kunci transisi menuju energi hijau atau energi baru terbarukan, oleh karena itu Indonesia telah menetapkan beberapa komoditas yang tergolong dalam critical minerals,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Airlangga menambahkan bahwa optimalisasi hilirisasi dilakukan dengan tetap mengedepankan Environmental, Social and Governance (ESG). Beberapa di antaranya yang telah dilakukan Pemerintah yakni mendorong pembangunan smelter.

“Ini guna mengolah mineral mentah dengan memberikan berbagai insentif seperti tax holiday, tax allowance, impor barang modal serta dukungan infrastruktur dan fasilitas kemudahan lainnya. Ada pun fundamental perekonomian nasional Indonesia terus mengalami penguatan dengan capaian PDB kuartal II-2023 berada pada angka 5,17 persen,” ujarnya.

“Pertumbuhan yang ekspansif tersebut, salah satunya ditopang oleh sektor industri pengolahan yang mampu tumbuh sebesar 4,88 persen (yoy). Di mana dengan kontribusi mencapai 18,25 persen terhadap PDB,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Program Mendadak Jutawan “Cuan Besar untuk Rakyat Kecil”

Kam Okt 12 , 2023
Jakartanetwork.id, Jakarta, Www.Mendadakjutawan.Id atau program MJ (Mendadak Jutawan) adalah program “reality show berbasis politik”, yang akan mempertemukan para caleg dengan rakyat kecil untuk saling kerjasama. Hubungan sinergis antar keduanya akan saling menguntungkan, karena para caleg akan mendapatkan metoda kampanye yang produktif dan faedahnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat. Demikian juga […]
Resizer 16964133110901

You May Like