JakartaNetwork. Id – Jakarta, Jumat ke 2 Ramadhan, Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat kembali menggelar program Ngabuburit Asyik (Ngasik). Acara bincang santai yang kedua kali ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M. AP,. Wakil Menteri Agama, Dr. KH. Zainut Tauhid Sa’adi, M. Si,. Influencer Kemal Pahlevi dan dipandu Syahda Youstiza, Jumat (31/3/2023).
Ngabuburit Asyik di Masjid Cut Meutia mengangkat tema “Dari Masjid Membangun Indonesia” menitikberatkan peran pemuda remaja masjid untuk berkontribusi sesuai bidang keahliannya untuk turut mencerdaskan bangsa demi kemajuan Indonesia.
Dengan berbagai program yang dijalankan, salah satunya Ngabuburit Asik (Ngasik), Masjid Cut Meutia ingin menjadi pemantik bagi masjid lain, untuk menjadi medium membangun karakter bangsa.
“Di Jakarta ada banyak masjid, jika semua masjid di bulan Ramadhan mengadakan kegiatan serupa, saya yakin bahwa SDM yang ada di masjid dan sekitarnya, insha Allah akan ter-upgrade dengan baik,” ujar Perwakilan Masjid Cut Meutia, Muhammad Pradana.
Menurut Pradana, nasib bangsa kita terpecah atau bersatu juga tergantung masjid. Hal ini salah satunya terlihat dengan himbauan yang disampaikan pemerintah untuk tidak mempolitisasi masjid.
“Ini salah satu bukti bahwa masjid mempunyai kontribusi besar atau peran besar bahwa ke arah ke depannya kira-kira bangsa ini terpolar atau Bersatu. Untuk itu pihaknya berharap agar masjid terjaga sehingga bangsa kita ke depannya bersatu, apalagi menghadapi tahun politik,” ujarnya.
Program Ramadhan Masjid Cut Meutia Ngabubuit Asyik (Ngasik) mendapat apresiasi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M. AP. Menurutnya dengan kegiatan ini, masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah saja, tapi juga sebagai pusat kebudayaan Islam yang didalamnya terdapat kegiatan pendidikan, aktifitas ekonomi, sosial dan lainnya, sehingga terintegrasi dan membangun ekosistem di sekitar masjid.
“Saya kira masjid ini sudah memberi contoh yang sangat bagus yaitu membangun ekosistem, tidak hanya aktifitas ibadah dan ekonomi tapi juga menanamkan kedisiplinan anak-anak melalui proses kegiatan belajar mengajar di masjid dan ini dalam rangka membangun ekosistem kebudayaan yang berbasis masjid,” ucapnya.
Masjid menurut Muhadjir Effendy, sebetulnya bisa menjadi sentra atau episentrum gerakan revolusi mental berbasis keagamaan.
“Sebetulnya tidak hanya masjid yang kita dorong, tapi juga lembaga keagamaan lainnya mulai dari, gereja, pura, wihara dan seterusnya. Kalau kita bisa mengoptimalkan peranan pusat-pusat peribadatan termasuk masjid, sejatinya akan memberikan kontribusi yang sangat signifikan dalam upaya kita membangun sumber daya manusia Indonesia,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M. AP.
Sementara itu, Ketua Panitia Ramadhan Masjid Cut Meutia, Winyono Iman Santoso, S.Sos,. M.IKom mengatakan, optimalisasi peran masjid memiliki peran penting dalam pembangunan Karakter atau jati diri Bangsa, the nation character building dan sumber daya manusia Indonesia yang berakhlak mulia.
” Salah satunya dengan memberdayakan ekonomi berbasis Masjid untuk kesejahteraan masyarakat. Acara ini juga sebagai bukti nyata sinergitas dalam bentuk forum dialog antara pemerintah dengan Masjid,” ujarnya.(red)