Ketua DPW PSI Michael Victor Sianipar : “Jangan Pancing Perpecahan dengan Kalimat yang Mudah Disalah-artikan”

JakartaNetwork.id, JAKARTA — Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sekaligus Ketua DPW PSI Michael Victor Sianipar, menanggapi pernyataan Ade Armando di YouTube CokroTV yang mengatakan bahwa suara pemilih Kristen akan menjadi penentu utama hasil pemilihan presiden dan kemungkinan Anies Baswedan terpilih jadi presiden.

Michael menyayangkan narasi pecah belah dan berbau SARA yang diungkapkan oleh Ade Armando tersebut. Menurut Michael, pernyataan itu justru menyulut perpecahan antarumat beragama di Indonesia, bahwa seolah umat beragama tertentu harus bersikap sama terkait suatu pilihan politik dalam pemilihan presiden.

“Saya sangat menyayangkan narasi pecah belah ini. Sebagai seorang nasionalis dan seorang Kristen, saya merasa apa yang disampaikan Ade Armando berpotensi menyulut perpecahan antar umat beragama,” kata Michael yang juga adalah Ketua DPW PSI DKI Jakarta. Michael meyakini setiap warga negara punya hak untuk menentukan pilihannya sendiri. Narasi yang seolah menggiring kelompok agama tertentu ke arah politik tertentu seperti yang disampaikan Ade, justru membuat situasi politik menjadi panas dan menumbuhkan rasa tidak percaya antara unsur masyarakat.

“Pilpres masih jauh, tolong jangan bangsa ini sengaja disulut agar panas dan meruncing dari sekarang. Ada orang-orang yang merasa dirinya paling nasional di republik ini, tapi malah merekalah yang sering menggunakan narasi perpecahan dan politik identitas. Tolong introspeksi diri, dan jangan menebar narasi kebencian dan mengakibatkan perpecahan bangsa yang berkepanjangan,” tegas Michael. Kepada Ade Armando, Michael berharap agar pernyataan yang sudah ramai beredar itu bisa diralat dan tidak berulang lagi.

“Saya kenal Bang Ade sudah lama, saya sayangkan pernyataan Beliau. Saya harap Bang Ade bisa mengakui dan meralat, dan agar ke depan tidak lagi mengeluarkan pernyataan yang tidak sensitif seperti ini,” kata Michael. Michael meminta para elit untuk berkomitmen menjaga persatuan. Pilihan politik yang berbeda jangan dibesarkan menjadi pemisah dalam kehidupan bermasyarakat. Para opinion leader dan elit politik perlu lebih bijak menyampaikan pendapatnya agar tidak menyulut masyarakat.

“Kalau benar kita sama-sama sayang bangsa ini, jangan kita pancing perpecahan dengan kalimat-kalimat yang mudah disalah artikan. Banyak orang yang melihat perkataan dan perbuatan kita, apalagi kita yang sering menjadi influencer di media dan ranah publik. Kita harus bisa menjadi contoh yang baik dan bijak
berbicara,” tegasnya.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Jawab Tudingan Miring, Kabareskrim: Kematian Brigadir Yoshua Aja Mereka Tutupi

Jum Nov 25 , 2022
JAKARTA – Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto akhirnya bersuara terkait testimoni Aiptu Ismail Bolong dan beredarnya LHP DivPropam yang menyebut dirinya menerima setoran dari hasil tambang ilegal di Kalimantan Timur. Melalui keterangan tertulisnya kepada awak media, Komjen Agus menyampaikan tanggapannya terkait isu yang beredar di ruang publik yang menyeret […]
IMG 20221125 WA0006

You May Like