Mekkah: Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) terus melakukan pendataan terkait jemaah haji Indonesia yang akan mengikuti safari wukuf saat puncak ibadah haji di Arafah.
Setidaknya, terdapat 10 bus yang disiapkan untuk membawa jemaah saat i disafari wukufkan nanti. Safari Wukuf diperuntukkan untuk jamaah haji yang sedang sakit dan dirawat di KKHI
“Di sini kami menyediakan kurang lebih 10 bus,” jelas Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, dr Andi Ardjuna Sakti, Kamis (30/6/2022).
Ardjuna menjelaskan, teknis yang dipersiapkan saat safari wukuf jemaah. Sepuluh bus yang disedikan dibagi menjadi dua peruntukan.
Empat bus untuk jemaah sakit yang posisinya dibaringkan. Enam bus disiapkan untuk jemaah safari wukuf dalam kondisi duduk.
“Untuk bus yang duduk, kurang lebih kita akan mengisi jumlah kursi kurang lebih 50 persen, estimasinya satu bus 25 jamaah. Jadi 6×25 sekitar 125 jamaah haji,” jelas Ardjuna.
Sedangkan untuk jemaah yang terbaring, disediakan empat bus, dan dalam satu bus kurang lebih diisi enam hingga delapan jamaah. Tentunya dalam setiap bus, KKHI Makkah akan menugaskan tim yang terdiri dari dokter, perawat, dan tenaga pendukung kesehatan (TPK).
“Kemudian setiap bus akan diisi pembimbing ibadah. Jadi jemaah yang akan disafariwukufkan tidak akan terlepas dari pelayanan kesehatan dan ibadah yang merupakan kolaborasi antara Kemenag dan Kemenkes,” ungkapnya.
Ardjuna juga mengatakan, hingga saat ini sudah ada 61 jamaah haji peserta calon safari wukuf. Tim kesehatan KKHI Makkah menjadi pihak yang menentukan jamaah haji calon safari wukuf.
Ia menyebut, data jamaah yang disafari wukuf ini sifatnya masih sementara dan bisa berubah. ergantung dari hasil penilaian tim dokter safari wukuf.
Tim kesehatan KKHI Makkah juga masih terus mengevaluasi jemaah haji yang sudah masuk data safari wukuf. Jumlah pasti jemaah disafari wukufkan akan ditentukan pada tanggal 8 Dzulhijah atau tanggal 7 Juli.
“Kita akan mengevaluasi kesehatan jamaah sampai H-1. Di H-1 nanti inilah diperkirakan semua jamaah yang akan disafari wukufkan kita akan dapatkan datanya,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji dari Kementerian Kesehatan Budi Sylvana menyebut, jemaah yang akan disafari wukufkan akan dinaikkan ke bus dan dibawa ke Arafah antara satu sampai dua jam.
“Lalu dikembalikan ke KKHI untuk dirawat kembali, karena kesehatannya bermasalah. Karena kalau safari wukuf, itu rukun hajinya sudah terpenuhi oleh jemaah,” jelas Budi.