Jakarta: Kementerian Sosial (Kemensos) dipastikan siap menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng kepada masyarakat.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemensos Harry Hikmat mengatakan, rencana penyaluran telah beberapa kali dibahas dalam rapat bersama Kementerian Keuangan.
“Kemensos pada prinsipnya siap untuk merealisasikan BLT minyak goreng dan sudah kita rapatkan beberapa kali dengan kemenkeu dan untuk BLT minyak goreng ini,” tutur Hary usai Konfrensi Pers Koordinasi Nasional Upaya Penghormatan, Pelindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas di Kantor Kemensos, Jakarta, Selasa (5/4/2022).
Hary menjelaskan, BLT yang diberikan sebesar Rp100 ribu setiap bulannya tersebut akan disalurkan dengan format yang sedikit berbeda. Di mana nanti di tahap awal masyarakat akan menerima sekaligus tiga bulan, yakni April, Mei, Juni.
Dengan demikian, lanjut dia, masyarakat yang memenuhi syarat akan mendapatkan bantuan senilai Rp300 pada April 2022.
Selain itu, kata Harry, penyaluran BLT minyak goreng ini juga bersamaan dengan program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) Kemensos. Adapun besaran dana Bansos Sembako BPNT tiap bulannya Rp200 ribu.
Maka demikian, masyarakat penerima manfaat akan mendapat bantuan senilai Rp500 ribu.
“Penebalannya nanti di program reguler Kemensos. Jadi pencairan BPNT, PKH nanti akan disatukan dengan BLT minyak goreng,ritmenya nanti akan seperti itu,” jelas Harry.
Dia memastikan, Kemensos telah melakukan pendataan terhadap penerima BLT minyak goreng. Adapun total masyarakat penerima manfaat sebanyak 20.5 juta orang. Jumlah tersebut terdiri dari 18.8 juta keluarga penerima BPNT dan 1.85 juta keluarga penerima PKH.
“Itu dimasukkan juga jadi penerima BLT minyak goreng. Kompensasinya sebetulnya bansos pangan, Pak Presiden menyebutnya BLT minyak goreng, penggunaanya nanti untuk pangan, tidak berarti penggunaanya harus menjadi minyak goreng, tergantung kebutuhan warga,” urai Harry.
Lebih lanjut, Harry menyebutkan, untuk penyaluran BLT minyak goreng pada para Pedagang Kaki Lima (PKL) akan dilakukan oleh TNI-Polri. Ia menekankan, program ini guna merespon kebutuhan masyarakat akan minyak goreng yang harganya tinggi.
“Diharapkan program ini bisa meringankan beban masyarakat, terutama para penerima manfaat,” tukasnya.