Jakarta: Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil mengklaim pihaknya telah mensertifikatkan sebanyak 79.400.000 bidang tanah sebagai bagian dari target pemerintah untuk mensertifikatkan seluruh bidang tanah pada tahun 2025.
“Ini kemajuan luar biasa yang telah tercapai dalam rangka pendaftaran dan pensertifikatan tanah,” ungkap Sofyan Djalil dalam jumpa pers terkait Rapat Kerja Nasional Tahun 2022 dengan tema “Memperkuat Integritas untuk Meningkatkan Kualitas Layanan” di Jakarta, Senin (21/3/2022).
Saat ini terdapat sebanyak 126 juta bidang tanah, 94,2 juta di antaranya telah didaftarkan ke BPN. Sofyan Djalil mengatakan dengan telah disertifikatkan 79.400.000 bidang tanah, maka sisa 300 juta bidang tanah yang belum tersertifikatkan yang ditargetkan selesai hingga 2025.
“Kita tadinya menargetkan seluruh tanah bisa didaftarkan pada tahun 2025 tapi karena ada pandemi Covid-19 kemarin, terus penyesuaikan anggaran, mungkin targetnya agak sedikit (dikoreksi),” kata Sofyan.
Salah satu program Kementerian ATR/BPN yang mempercepat pencapaian terget pensertifikatan bidang tanah yakni program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Karena itulah, masyarakat penerima maanfaat dari program tersebut memberi apresiasi positif terhadap pihaknya.
“Masyarakat semakin mengapresiasi apa yang kita kerjakan PTSL terutama. Kalau dulu masyarakat yang kejar-kejar BPN, sekarang BPN yang mengejar-ngejar masyarakat untuk mengeluarkan sertifikat PTSL,” ujar Sofyan Djalil.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ATR/BPN, Himawan Arief Sugoto mengatakan pada tahun 2022, pihaknya menargetkan sebanyak 11 juta bidang tanah yang didaftarkan, dan 6.1 juta bidang tanah yang disertifikatkan.
“Ini tidak berbeda, hanya penekanan saja. Kalau dulu kita revisi, kita banyakin sertifikatnya, Sekarang kita perbaiki sertifikat yang kita keluarkan dengan kualitas yang bagus dan langsung divalidasi sehingga nanti akan mendukung layanan elektronik,” terang Himawan.