Jakarta – Direktorat Siber Nasional Israel mengatakan bahwa negara itu mengalami serangan siber pada hari Senin yang secara singkat melumpuhkan sejumlah situs web pemerintah.
“Dalam beberapa jam terakhir, serangan DDoS telah diidentifikasi pada penyedia komunikasi yang sebagai akibatnya, untuk waktu yang singkat mencegah akses ke sejumlah situs, termasuk situs pemerintah,” kata sumber pemerintah zionis di Twitter.
“Mulai jam ini semua situs kembali beraktivitas,” tambahnya.
Tapi sementara dapat diakses sekali lagi di dalam Israel, kelompok pemantau web NetBlocks mengatakan Senin malam jaringan pemerintah Israel “tidak dapat dijangkau secara internasional”.
Upaya wartawan untuk mengakses beberapa kementerian Israel dan Direktorat Cyber Nasional gagal tepat setelah pukul 20.00 GMT.
Harian Israel Haaretz mengatakan sebuah sumber di lembaga pertahanan negara itu percaya, ini adalah serangan dunia maya terbesar yang pernah diluncurkan terhadap negara itu.
Kementerian Komunikasi Israel mengatakan pihaknya melakukan “penilaian situasi dengan layanan darurat di Kementerian Komunikasi, menyusul serangan dunia maya yang meluas di situs web pemerintah.”
Tidak segera jelas siapa yang melakukan peretasan.
Peretasan sebelumnya di situs web Israel telah dikaitkan dengan peretas dari Iran.
Iran dan Israel secara tidak langsung terlibat perang baik di dunia maya maupun mentargetkan situs-situs pemerintah vital.
Pada hari Minggu, Pengawal Revolusi Iran mengumumkan bahwa mereka telah menembakkan rudal ke “pusat strategis” milik Israel di kota Arbil, Irak utara, meskipun otoritas Kurdi yang mengendalikan wilayah tersebut membantah bahwa Israel memiliki situs di sana.
Serangan rudal itu terjadi hampir seminggu setelah dua perwira Iran tewas dalam serangan roket di Suriah yang dituduhkan Iran dilakukan oleh Israel.
Israel jarang mengomentari serangan individu di Suriah tetapi telah mengakui meluncurkan ratusan target terkait Iran.(Nto)