Pasaman Barat: Pemerintah baik pusat dan daerah memastikan akan memperbaiki rumah warga terdampak gempa bumi magnitudo (M) 6,1 di Sumatera Barat (Sumbar) pada Jum’at (25/2/2022).
“Sekali lagi kami sampaikan mudah- mudahan ini tidak terlalu lama, sehingga masyarakat yang rumahnya rusak ini bisa segera kita perbaiki,” kata Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto dalam keterangan pers secara virtual, Sabtu (26/2/2022).
Ia menyampaikan setelah tanggap darurat selesai, maka akan ada tahap peralihan. Di tahap peralihan ini, kata dia, akan digunakan untuk rehabilitasi dan tahap rekonstruksi.
“Tadi sudah sepakat bahwa yang rusak ringan nanti akan diperbaiki oleh Pemerintah Kabupaten. Untuk yang rusak sedang oleh pemerintah provinsi, dan yang rusak berat oleh pemerintah pusat dalam hal ini nanti dikerjakan oleh BNPB atau Kementerian PUPR,” jelasnya.
Sementara itu, terkait penanganan darurat bencana, Suharyanto menyatakan telah membentuk Pos Komando (Posko) penanganan darurat bencana gempa bumi Sumatera Barat.
Komandan Posko adalah Komandan Kodim Pasaman, dibantu oleh Kapolres Pasaman dan Pasaman Barat.
Posko akan mengkordinir seluruh kegiatan penanganan dalam masa tanggap darurat selama 14 hari. Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat telah menetapkan masa tanggap darurat bencana gempa selama 14 hari sejak Jumat (25/2/2022) hingga Kamis (10/3/2022).
Suharyanto berharap seluruh penangangan darurat terkait pencarian korban hilang, penanganan pengungsi, data kerusakan dan lainnya bisa selesai dalam waktu 14 hari. Sehingga masa tanggap darurat selama 14 hari ini tidak perlu di perpanjang.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatra Barat, Audy Joinaldy berharap dalam waktu 14 hari, data jumlah rumah warga yang rusak akibat gempa sudah selesai. Hal ini untuk mempersiapkan pendanaan dan sebagainya.