Simpang Empat: Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memberikan bantuan kepada warga yang terdampak gempa bumi Nagari Kajai Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.
“Uang santunan kepada ahli waris korban gempa yang meninggal dunia sebesar Rp15 juta,” kata Menteri Sosial Tri Rismaharini sebagaimana mengutip Antara, Sabtu (26/2/2022).
Tidak hanya itu, Kemensos juga memberikan bantuan dari Gudang Regional di Palembang dengan bantuan logistik berupa Pampers 300 paket dan makanan siap saji 2 ribu paket.
Kemudian sandang bayi 300 paket, pembalut wanita 300 paket, tenda gulung 300 unit, tenda keluarga 50 unit, kasur 300 unit, family kit 300 paket, veltbed 70 unit dan matras 300 paket.
Selain itu juga air minum kemasan 100 dus, food ware 300 paket, selimut 300 lembar, tenda merah putih 4 unit, peralatan dapur keluarga 300 paket, kids ware 10 paket.
“Barang bantuan dari Gudang Palembang tersebut langsung dikirim ke Kabupaten Pasaman Barat,” katanya.
Selanjutnya dari Gudang Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Padang disalurkan bantuan berupa tenda keluarga 30 unit dan sandang bayi 500 paket.
Matras 200 unit, tenda serbaguna keluarga 3 unit, kasur 100 lembar, air minum kemasan 40 dus, food ware 200 paket, perlengkapan dapur keluarga 200 paket, popok bayi 100 paket, pembalut wanita 1.000 paket, selimut 200 lembar, makanan anak 500 paket.
Bantuan berikutnya dikirimkan dari Gudang Dinas Sosial Provinsi Sumbar berupa makanan siap saji 400 paket, lauk pauk siap saji 400 paket, selimut 200 lembar, makanan anak 400 paket, kasur 100 lembar, tenda gulung 200 lembar, peralatan dapur keluarga 20 paket, sandang dewasa 100 paket, sandang bayi 100 paket, dan matras 200 lembar.
Data sementara, dampak gempa di Pasaman Barat menyebabkan empat orang meninggal dunia, luka berat 19 orang, luka sedang tujuh orang dan luka ringan sebanyak 36 orang.
Sementara bangunan rusak akibat guncangan gempa sekitar 5 ribu unit. Tercatat pula ada sekitar 10 ribu orang pengungsi akibat bencana alam tersebut. Mereka tersebar di 35 titik pengungsian dan dipusatkan di halaman kantor bupati setempat.