Kampus Mengajar Bantu Pemulihan Belajar Siswa

Jakarta: Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mendorong mahasiswa peserta program Kampus Mengajar untuk turut membantu pemulihan belajar siswa.

“Saat ini, salah satu yang menjadi prioritas adalah pemulihan belajar yakni ‘learning loss’ (kehilangan pengalaman pembelajaran). Untuk mengatasi dampak ini, kami baru saja meluncurkan Kurikulum Merdeka yang fokus pada pada literasi dan numerasi serta profil Pelajar Pancasila,” kata Nadiem saat pelepasan mahasiswa Kampus Mengajar angkatan ketiga secara virtual, Rabu (23/2/2022).

Menurutnya, para mahasiswa tersebut nantinya dapat membantu para guru di daerah serta memahami dalam penerapan Kurikulum Merdeka sehingga siswa dapat mendapatkan pembelajaran yang lebih berkualitas, memerdekakan, fleksibel, dan memungkinkan untuk mengejar ketertinggalan selama pandemi.

“Ini yang kita maksud dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini, yakni melatih kepemimpinan mahasiswa di luar kampus, menjawab tantangan di lingkungan baru di luar,” kata dia.

Melalui Kampus Mengajar, Nadiem berharap para mahasiswa akan belajar menjadi pemimpin pembelajaran seperti para guru di sekolah.

“Kesuksesan kampus mengajar tentu bukan hanya hasil kerja kami. Tapi kerja kepala program studi, dosen-dosen di kampus atau mahasiswa, LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan), Dinas Pendidikan dan kepala sekolah dan guru di daerah. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kolaborasi kita selama ini dan tentunya saya berharap program ini akan berlanjut untuk angkatan berikutnya,” kata dia.

Baca juga: Lepas Mahasiswa Kampus Mengajar, Ini Harapan Mendikbudristek

Pada kesempatan yang sama, pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam menyampaikan pesan untuk dapat memanfaatkan momentum ini dengan mendarmabaktikan kecakapan ilmu pengetahuan mereka.

“Curahkan semangat, sambil memberikan wawasan luas kepada adik-adik siswa siswi di SD dan SMP,” kata Nizam.

Nizam berharap melalui Program Kampus Mengajar akan lahir generasi-generasi masa depan yang kompeten, peduli, dan inspiratif.

“Semoga program ini akan melahirkan generasi muda yang akan membawa Indonesia maju,” ujar Nizam.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto menyampaikan bahwa Program Kampus Mengajar dapat menjadi ajang untuk mengasah jiwa kepemimpinan, soft skills, dan menguatkan karakter mahasiswa dalam berinovasi dan berkolaborasi.

“Program Kampus Mengajar juga dapat memberikan peluang bagi mahasiswa vokasi untuk mengembangkan wawasan dan mengasah keterampilan berpikir dalam bekerja bersama lintas bidang ilmu,” tandas Wikan.

Di sisi lain, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Jumeri berharap dengan hadirnya para mahasiswa ke berbagai daerah akan membawa dampak yang besar bagi penguatan literasi dan numerasi di pendidikan dasar.

“Kampus Mengajar menghadirkan interaksi yang edukatif dan menyenangkan sehingga tercipta suasana saling mendukung antara mahasiswa dan siswa siswi SD dan SMP,” tutur Jumeri.

Jumeri meyakini program ini akan menjadi sarana aktualisasi dan kepedulian mahasiswa untuk berkontribusi pada pendidikan bangsa sekaligus memberi inspirasi nyata bagi siswa di SD dan SMP.

“Semoga program ini memberi semangat dan motivasi bagai siswa di sekolah untuk terus belajar dan melanjutkan studi di jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” pungkas Jumeri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

PBSI Tarik Sejumlah Pemain Dari Turnamen Eropa

Kam Feb 24 , 2022
Jakarta: Indonesia memutuskan menarik sejumlah pemain dari beberapa di Eropa. Dua turnamen di antaranya adalah Jerman Terbuka Super 300 pada 8-13 Maret 2022 dan All England Super 1000 pada 16-20 Maret 2022. Kabid Humas dan Media PP Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Broto Happy mengatakan penawaran memiliki alasan untuk setiap […]
olahraga22

You May Like