Bandung: Sejumlah sekolah di Kota Bandung kembali menerapkan proses pembelajaran jarak jauh (PJJ), namun masih diperbolehkan melaksanakan proses pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
“Jumlah tepat sekolah yang kembali PJJ perlu melihat data. Seingat saya, tidak mencapai 100 sekolah,” ujar Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung Cucu Saputra kepada wartawan, Selasa (22/2/2022).
Cucu menyampaikan, untuk pelaksanaan PTM terbatas yang masih diperbolehkan, hanya dengan siswa maksimal maksimal 50 persen dari kapasitas.
Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Dasar pada Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Bambang Ariyanto menambahkan, terdapat sekitar 60 sekolah yang mengusulkan kembali beralih ke PJJ.
“Kami sudah menanyakan kepada pihak sekolah, tapi tidak memperoleh informasi memadai atas keputusan beralih kembali ke PJJ. Hal utama, pihak sekolah mesti melayani dua moda pembelajaran,” katanya.
Bambang menjelaskan, sejumlah sekolah yang memutuskan kembali beralih ke PJJ tak lain merespons laporan dari pihak orang tua. Lalu pihak sekolah pun memutuskan beralih ke PJJ.
“Orang tua melaporkan ke pihak sekolah, bahwa anaknya positif Covid-19 berdasarkan tes mandiri. Pihak sekolah merespons itu. Kemudian memutuskan beralih ke PJJ-satu rombel (rombongan belajar, red), maupun satu sekolah sampai 3T selesai,” ucapnya.
Bambang menambahkan, survei menunjukkan 82,93 persen memilih PTM terbatas. Sementara hanya 17,03 persen yang memilih PJJ hasil survei kepada 378.053 orang tua, 378.053 pelajar, 19.014 guru, 728 kepala sekolah, dan 728 komite sekolah/
“Survei menunjukkan 82,93 persen memilih PTM terbatas,” tandasnya.